
Toraja Utara, 4 Juni 2024 – Konsorsium Yayasan Aku Rimba Indonesia (Yaku)-PayoPayo menggelar Kickoff Meeting program “Penguatan Ketahanan Kelompok Perhutanan Sosial Terhadap Perubahan Iklim Melalui Pengembangan Kopi Adaptif” di Ruang Pola, Kantor Bupati Toraja Utara.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program secara garis besar kepada para pemangku kepentingan yang hadir, seperti tujuan dan ruang lingkup, serta menguraikan kegiatan dan hasil yang diharapkan. Program yang didanai oleh BIMP-EAGA-ROK Cooperation Fund melalui Global Green Growth Institute (GGGI) ini akan berlangsung selama 23 bulan di lima lembang/kelurahan di Kabupaten Toraja Utara, yakni Lembang Sapan Kua-Kua, Lembang Nanna, Lembang Nanna Nanggala, Lembang Basokan, dan Kelurahan Bokin.
Acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Konsorsium Yaku-Payopayo, Angga Pratama dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan I Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin, dan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Toraja Utara, Ir. Amos Sarungallo sekaligus membuka secara resmi kegiatan.
Amos Sarungallo dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang saat ini berdampak kepada produktifitas kopi di Toraja Utara. Dalam kesempatannya, beliau menyambut baik atas dipilihnya Toraja Utara sebagai daerah pelaksanaan program konsorsium yaku-payopayo.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Toraja Utara dan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin dengan Konsorsium Yaku-PayoPayo terkait pengembangan kopi adaptif. Penandatanganan ini menggarisbawahi komitmen semua pihak untuk mendukung keberhasilan program selama 23 bulan kedepan.
Dadang Anugrah selaku Project Manager dalam presentasinya menjelaskan tiga fokus utama program, yakni; (1) pengembangan kopi adaptif untuk mendukung adaptasi perubahan iklim di Toraja Utara; (2) penguatan kelompok usaha perhutanan sosial dalam menghasilkan produk kopi yang kompetitif; (3) integrasi adaptasi perubahan iklim dalam kebijakan pemerintah lokal.
Acara ditutup dengan sesi diskusi yang interaktif, di mana para peserta berbagi pandangan dan ide untuk memastikan keberhasilan program ini. Dukungan dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para peserta menunjukkan komitmen bersama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan mendukung ketahanan petani kopi di Toraja Utara.
Turut hadir dalam Kegiatan ini Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Toraja Utara, Dinas Pertanian, Wakil Dekan I Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sulawesi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang, Dinas Perindustrian, Koperasi, & UMKM, UPTD KPH Saddang II, pemerintah kecamatan dan desa, serta perwakilan kelompok perhutanan sosial dari 5 calon lembang intervensi.


